Jumat, 20 November 2015

It's something that finds you



Ya Allah, hamba tak tau apa yang hamba rasakan. Bagai semilir angin yang datang menghujam detak jantung ini. Bagai peluru yang tak pernah tau dimana dia akan berhenti. Ya Allah, hati ini bergetar lagi. Bukan karna sosok yang telah lama menghilang, bukan karena sosok yang sejak dulu diharapkan, bukan dari seseorang yang senyumnya saja bisa mengalihkan segalanya, bukan juga dari seseorang yang hanya dengan menatapnya, aku bahagia.
Tidak, bukan dia.

Ini cinta, ada getar-getar indah di dalam hati ini. Ya Allah, aku merindukannya, merindukan sosok yang baru kusadari yang secara diam-diam menatapku dari jauh, layaknya aku dengan penuh khidmat menatap yang diharapkan.
Ya Allah, aku sangat merindukannya, merindukan saat-saat dia bersenandung merdu dari jauh sambil menatapku, sambil menatapku, dengan khidmat, seakan tiada lagi ratusan orang disekitar kami, yang aku tau, saat itu, dia menatapku, dan aku menatapnya.

Ya Allah, aku rindu, aku sendu, aku gelisah, aku resah.
Dia sangat dekat, dan teramat dekat, seakan ku bisa menggenggam jemarinya. Seakan aku bisa melihat bagaimana ia menyembunyikan wajahnya dari ku dulu, Seakan aku bisa melihat bagaimana ia berjalan di sampingku, seakan aku bisa melihat, betapa bodohnya aku yang tak pernah mengerti bagaimana dia berkeliaran di sekitarku.
Ya Allah, aku memang salah, aku terlalu sibuk mengharapkan yang jauh, aku terlalu sibuk menatap yang terlalu jauh, aku terlalu sibuk mencintai yang terlalu jauh, aku bahkan menghabiskan waktuku hanya untuk yang tak pernah sedekat dia. Aku memang terlalu sibuk dengan semua itu, hingga aku tak pernah memperhatikan bagaimana dia mencintaiku dalam diamnya.
 

Ya Allah, hamba sangat merindukannya, hamba rindu ditatap, hamba rindu ditatap dengan khidmat, hamba rindu dan sangat rindu senyum dari wajah itu.
 

Ya Allah, hamba belum pernah merindu seperti ini, tak pernah pula mengharap dan terus berharap seperti ini, yang hamba tau, dia dan mungkin hanya dia yang sedang ada di hati ini.

Ya Allah, aku sangat merindukannya, dekatkan kami dan satukanlah kami sekhidmat ketika dia menatapku, dan sedekat saat aku merasakan kedekatan yang teramat dalam seperti saat ini.
Ya Allah, jaga dia untuk hamba, satukan kami dalam naungan cintamu Ya Allah.

Rabu, 23 September 2015

Curhat malam takbiran part 2

Haaaai para bloggers semuanyaaa, apa kabar? baik? Alhamdulillah. Wah besok Hari Raya Idul Adha bagi yang muslim, semangaaaat yaa. Yahyahyah, untuk kedua kalinya aku akan sedikit curhat tentang pedihnya lebaran tanpa keluarga tercinta *assek ini lebay ambruk banget deh.

Aku memang lagi sedih sih, tapi gak se sedih yang pas lebaran Idul Fitri kemarin, kalo itu gak nafsu ngapangapain, nah kalo sekarang mungkin sekadar gak nafsu mandi aja *hahahaa canda
Entahlah, yang pasti aku kangen banget suasana rumah saat lebaran. Ngumpul bareng keluarga, rusuh sama adek-adek pas malamnya, duuuh kangen adek-adek sumpah. Emang gitu yaa, aneh juga.Kalo di rumah berantem, tapi pas pisah kayak gini rasanya pengen terbang nemuin mereka. Asli kangen marahin dan ribut sama adek masalah ngebantu mama. Tradisi yang pasti dilakukan adalah 'merapikan rumah' dan 'menyiram halaman'. Kalo untuk merapikan rumah, serahkan sama aku. Tapi, kalo menyiram halaman, aku selalu memohon-mohon sama adek untuk ngebantu dalam hal yang satu ini karena nyiram halaman malam-malam serasa kayak ngapain gitu, apalagi kalo udah takbir keliling, kan malu dilihat orang.

Oh yaa, banyak banget hal-hal baik yang terjadi sama aku selama beberapa bulan ini. Semenjak Idul Fitri kemarin, banyak pelajaran berharga dan hei, aku sekarang mahasiswa beroooh, hahahahaaa
Udah dulu deh, aku pengen siap-siap buat besok. Daaan tidak lupa, pengen ngomong semaleman sama adik-adik. Oh my God, harusnya aku sekarang lagi setrika baju orang-orang rumah buat lebaran besok, harusnya aku lagi menata kue sama mama. Lembo ade mama sibuk sendiri terus, lembo ade bapaa ku saayaaang lebaran tanpa anak cantikmu ini. :)

I love my big fam more and more. Salam rindu buat kalian orang-orang tersayang.
Selamat hari Raya Idul Adha 1436 H.
 

Jumat, 28 Agustus 2015

DIA SELALU ADA, SEBAIK-BAIK TEMPAT BERSUA

Hal apakah yang bisa manusia lakukan saat ia sedang dilanda masalah? Jalan-jalan? Rekreasi? Menutup diri? Atau malah menyibukkan diri dan berpura-pura tak pernah dilanda masalah? Entahlah.. semua orang punya cara masing-masing untuk mengobati luka dan kepedihan hatinya.


Tapi, pernahkah kita memikirkan bagaimana perasaan keluarga, sahabat, teman, pacar (buat yg punya), tunangan atau orang terdekat kita saat kita ternyata sedang mengalami masalah, tetapi tak bercerita ataupun berbagi rasa dengan mereka? Sebagai orang yang penting dalam hidup kita, maklumlah mereka merasa hancur karna tak dianggap penting.

Atau pernahkah kau berpikir? Betapa Allah lebih dari mereka semua? Dia yang menciptakanmu, Dia yang telah meniupkan ruh yang ada pada ragamu sekarang ini. Dialah pencipta segala yang engkau punya, dan Dialah pencipta segala apa yang ada di sekitarmu. Bayangkan betapa Dia murka atau sebut saja marah saat kau yang telah dicipta-Nya, tak pernah berbagi dengan-Nya. Padahal Dia lah pemberi yang tak pernah menuntun balasan, Dialah teman yang tak pernah meninggalkan kita.


Sungguh, hal terindah dalam hidup ini adalah ketika bersua dengan-Nya, ketika kita tau bahwa kita terlalu kecil, kita terlalu lancang untuk meminta. Padahal, tak ada yang pernah kita lakukan untuk-Nya.

Tuhan, Ampuni kami..
Tuhan, tanpa kami bicara pun, engkau slalu ada dan selalu tau isi hati kami.
Tuhan, aku pasrahkan semua ini padaMu.


Kamis, 16 Juli 2015

Curhat malam takbiran

Alhamdulillah, malam ini terasa sangat khidmat. Selain menikmati dan mendengarkan lantunan takbir yang bersumber dari berbagai penjuru kota ini, tiada lagi yang bisa kulakukan selain bersyukur pada sang Maha pemurah. Telah diberikan kesempatan untuk merasakan indahnya malam ini, serta telah dianugerahkan kesehatan dan umur panjang.

Ada yang lain di malam takbiran kali ini, penyambutan lebaran yang seperti biasa selama bertahun-tahun terakhir tiada kurasakan. Yaa, lebaran kali ini Insya Allah akan kunikmati sendiri besok, tanpa ada keluarga di sisi. Untuk kedua kalinya, tanpa sanak saudara, tanpa suara dan tanpa kebersamaan bersama keluarga. Apalah daya, daku mah apa atuh, miss nyunyaa syeedih :(
Meski ini bukan yang pertama, tetap saja, rasa rindu dan syeedih selalu menghampiri, kangen mama, bapak, adik-adik, nenek, om tante, bude pakde, sepupu-sepupu, teman-teman dan masih banyak lagi. Semuanya serasa berbeda, I'm alone :(

Untuk kedua kalinya mendengarkan takbiran di kota ini, kota yang sangat banyak menorehkan kisah ku, meski belum sampai setahun di sini, tapi banyak sekali kenangan yang tak kan pernah terlupakan.  thank's God, I've never imagine this before.

Sekarang ini, gema takbir masih terdengar dimana-mana, lalu kenapa aku hanya begini? kenapa hanya menulis yang tak penting ini? Entahlah, ayunan jemari membawaku ke sini.

Mamaaa, harusnya sekarang ini aku sedang membantu mama menyiapkan segala persiapan buat besok, mulai dari pakaian, membersihkan rumah, menyiapkan kue lebaran, minuman dan lain lainnya. Lembo ade mama, harus mengurus semuanya sendiri, kita ldr dulu yaa mama ku sayang :)

Aaaah,
Tak terasa, bulan penuh berkah ini akan segera berakhir. Tak dipungkiri, ada rasa sedih, juga rindu akan kebiasaan selama sebulan ini. Ada rasa pengen mengulang lagi sebulan ini, ada rasa pengen taraweh lagi. Daaan semuanya semuanya. Tapi, apalah daya, hanya bisa berdo'a, semoga dipertemukan dengan ramadhan tahun depan. Aamin alahumma aamiin.

Dipenghujung tulisan ini, dimana ini adalah postingan pertama ku, cuma pengen bilang "aku bahagia sebahagianya bahagia".
I'm missing my fam so much :)
*harus lembo ade ldr sama mama, papa dan adek" di rumah